Semua berawal dari status temanku yang memotret bregada berlatar Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta. Akupun kepo ada acara apa di sana, ternyata ada latihan marching band. Dia pun menyarankanku untuk datang di hari Sabtu pukul 4 sore. Sebab pada hari dan jam tersebut kegiatan pertunjukan marching band dan parade prajurit rutin digelar.

Aku langsung mengagendakan jauh-jauh hari untuk hunting ke keraton tanggal 6 November 2021. Niatnya untuk bahan tulisan di blog.
Mendekati hari Sabtu aku membatalkan niatku untuk datang ke pelataran Kori Kamandungan Keraton Kasunanan karena ada agenda lain yang lebih penting.
Sabtu siang, aku tidak sengaja melihat cerita Instagram temanku yang memakai topi dan sepatu ala bregada (prajurit). Ternyata oh ternyata, ada launching atraksi budaya Prajurit Solo di Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta.
Yaah, enggak bisa lihat langsung, deh. Tahan…tahan, COVID-19 masih mengintai. Takut juga kalau di sana berkerumunan dan tidak jaga jarak. Panik nggak panik nggak, paniklah masa enggak?
Alhamdulillah acara Atraksi Budaya Prajurit Solo ditayangkan langsung di YouTube Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Nonton pertunjukkannya bagaikan tamu VIP, sangat dekat dengan para prajurit. Bayangkan jika datang ke sana pasti hanya lihat dari jarak jauh dan hanya nampak dari belakang saja.
Saatnya Menikmati Atraksi Budaya Prajurit Solo
Earphone sudah terpasang di telinga. Pasang volume yang pas, tidak terlalu keras maupun lemah. Dan kecerahan laptop diatur sedemikan rupa. Saatnya menikmati pertunjukkan.
Atraksi Budaya Prajurit Solo dibuka dengan penampilan Marching Band Solo Drum Corps. Suasana menjadi lebih semarak apalagi pertunjukkan drumband sudah lama sekali tidak pernah aku lihat selama pandemi.
Setelah dibuka dengan marching band, arak-arakan disusul oleh Prajurit Musik Keraton Kasunanan Surakarta. Prajurit memasuki area Kori Kamandungan setelah komandan bregada memberikan aba-aba. Perbedaan sangat kentara tentunya antara marching band dan grup musik keraton. Prajurit musik keraton menyajikan musik lebih sederhana dengan perpaduan seruling bambu, simbal, snare drum, dan drum bass. Meskipun sederhana suasana parade menjadi lebih khidmat.

Saat prajurit musik keraton memasuki area Kori Kamandungan, secara bersamaan bregada keraton dan Prajurit Solo masuk dari gerbang Barat dan Timur. Prajurit sepuh dan muda berjalan beriringan dengan seragam yang beraneka warna sesuai tugasnya.
Kemudian para prajurit melakukan parade yang diiringi tabuhan gamelan dan nyanyian jawa. Atraksi tarian dibawakan oleh prajurit tari dan Prajurit Solo dengan koreografi besutan Agung Kusuma Widagdo. Rangkaian atraksi ditutup dengan pengenalan masing-masing pasukan prajurit.

Penasaran dengan keseruan atraksinya? Teman Ami bisa lihat di akun YouTube Kemenparekraf, ya
Mengenal Prajurit Keraton Kasunanan Surakarta
Dari pertunjukan Atraksi Budaya Prajurit Solo ini aku mengenal lebih dekat tentang macam-macam prajurit Keraton Kasunanan Surakarta. Aku mengantongi pengetahuan tentang nama-nama enam prajurit keraton yaitu prajurit: Doropati, Joyosuro, Sorogeni, Jayeng Astro, Prawiro Anom, dan Tamtama.
Keenam prajurit keraton ini memiliki bentuk penutup kepala dan warna pakaian yang berbeda-beda. Selain kedua perbedaan tersebut, masing-masing prajurit keraton memiliki tugas yang tidak sama, lho, antara satu dengan yang lain.

Mengenal Prajurit Baru, Prajurit Solo
Launching Atraksi Budaya Prajurit Solo ini tujuannya memperkenalkan Prajurit Solo. Prajurit Solo merupakan inisiasi Kemeparekraf bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta. Dikutip dari Badan Otorita Borobudur (BOB) Kemenparekraf adanya prajurit baru ini untuk melestarikan prajurit Keraton Surakarta.
Menampilkan Prajurit Solo di titik-titik destinasi wisata dan budaya punya potensi nilai ekonomi kreatif dan daya inovasi. Prajurit Solo sebagai signature yang menegaskan identitas Kota Solo sebagai destinasi wisata budaya
Yups, Prajurit Solo ini akan ditempatkan di enam titik strategis di Kota Surakarta. Keenam titik ada di Balaikota Surakarta, Pasar Gede, Gladag, Pasar Klewer, Kampung Batik Kauman, dan Jalan Jenderal Soedirman.
Masing-masing prajurit yang ditempatkan di enam lokasi berbeda ini memiliki nama masing-masing dan warna seragam yang berbeda pula.

Sebelum aku lanjutin, masih ada yang bingung dengan sebutan dua prajurit ini? Jadi, ada dua macam prajurit, ya, Teman Ami: Prajurit Keraton Kasunanan dan Prajurit Solo. Prajurit keraton tugasnya di lingkup keraton dan Prajurit Solo tugasnya di enam lokasi yang sudah aku sebutkan tadi.
Bangga Menjadi Bagian Prajurit Solo
Gara-gara temanku mengunggah foto saat dia berseragam ala prajurit, aku mencari informasi darinya. Ternyata oh ternyata, para Prajurit Solo ini enggak hanya dilatih baris berbaris saja tiap minggunya, tapi diberi pengetahuan juga tentang keprajuritan melaui workshop. Workshop keprajuritan dilaksanakan selama tiga hari di awal Bulan Oktober di Taman Balekambang, Surakarta.
Ibnu Prasetyo, salah satu Prajurit Solo yang ditugaskan di Koridor Jenderal Soedirman. Dari Ibnu aku memperoleh informasi bahwa event ini akan berlangsung sampai bulan Desember. Mereka akan bertugas setiap Sabtu dari jam 2 siang hingga jam 5 sore. Pada saat berjaga di masing-masing titik lokasi akan ada pula koreografi baris berbaris. Jadi penasaran seperti apa nantinya?
Prajurit Solo yang rata-rata berjumlah enam personil ini berasal dari masyarakat. Ada yang mendaftar sendiri dan ada pula perwakilan dari kelurahan.

Itu tadi kesan Ibnu selama menjadi bagian Prajurit Solo. Aku yang menuliskan saja juga turut bangga melihat kearifan lokal diuri-uri (dilestarikan) dengan cara diperkenalkan ke masyarakat melalui kegiatan budaya seperti ini .
Semoga adanya kegiatan ini, sektor pariwisata kembali pulih dan tentunya generasi muda dapat mengenal lebih dekat dengan potensi budaya yang ada.
Aku pribadi sebenarnya masih penasaran, lho, apa saja makna yang terkandung di setiap seragam bregada, baik Prajurit Keraton Kasunanan maupun Prajurit Solo. Gimana Teman Ami penasaran juga nggak?
Penasaran 🙃 pengen main ke sana.. belum pernah sih. Semoga kesampaian 🤲🏻
LikeLike
Aamiin, semoga dimudahkan mbak. Siapa tahu kita bisa bersua, wkwk
LikeLike
Makasih banget tulisannya. Jadi dapat info dan jadi bangga sebagai orang Indonesia. Jadi tahu pula kalau para prajurit ini juga terus dilatih. Kirain hanya seremonial aja
LikeLike
wah, bertahun-tahun tinggal di solo pas kuliah, enggak pernah benar-benar memperhatikan yang begini, malu aku tuh. ah besok kalau ada kesempatan ke solo lagi, harus mampir nih.
LikeLike
Tentang keprajuritan Solo (maupun yang Keraton Kasunanan) saya belum pernah lihat langsung, tapi acara Sekatenan, saya termasuk penyuka yang fanatik alunan gamelan sekaten. Berasa Jawa banget, yang lembut, pelan, khusyuk, dan seterusnya… Siip, telah menghadirkan narasi tentang kebudayaan tradisional di sini. Thanks
LikeLike
Wah jadi tau ternyata para prajurit ini masih terus berlatih. Bangga sebagai bangsa Indonesia
LikeLike
Jadi parade ini rutin setiap minggu Yadi hari Sabtu ya mbak? Ikut nonton YouTube nya ah buat tontonan anak2 juga.
LikeLike
Sebagai orang yang ngaku sola sebagai kampung halamannya, aku nggak tahu ada acara seru seperti inin 😆 udah lama banget nggak pulang kampung, jadi mengobati kerinduan banget baca tulisan ini akan kota Solo.
LikeLike
Infonya lengkap nih. Minggu depan mau ke Surabaya via Solo. Semoga saja bisa mampir dan bisa piknik tipis tipis lah
LikeLike
wah kalau ajak anakku lihat ini secara langsung pasti seneng banget nih….lha wong lihat pawai aja hep banget hehehehe. bagus juga ya ngajak anak-anak untuk lihat prajurit solo di event seperti ini. ternyata orang solo yang lemah lembut ada prajuritnya yang ngga klemer klemer yak….lah iya lah prajurit musti setrong dan tegap yaaaak
LikeLike
Beberapa kali main ke keraton ga terlaly memperhatikan para prajurit ni ternyata seru juga liat atraksi mereka
Harus diagendakan ke keraton solo lagi nih
LikeLike
Rupanya ada ya di surakarta pertunjukan seperti ini, aku tuh suka liat atraksi keprajuritan spt ini namun sayang di Indonesia sptnya baru mulai dikembangkan ya. Aku pernah berkunjung ke negara tetangga, pertunjukan keprajuritan spt ini diadakan sehari 2 kali selama jam berkunjung wisata, dan aku merasa pertunjukan spt ini tuh jadi ikonik suatu negara yg harus dilestarikan
LikeLike
Aku jadi kangen pengen main ke Solo. Belum pernah loh liat atraksi dari para prajuritnya :((((
LikeLike
Seru ya bisa menyaksikan upacaranya walaupun virtual tapi bisa ikut merasakan suasana khidmat keraton, temanku juga ada dua orang yang daftar jadi apa gitu di keraton Solo hanya aku lupa bagian prajurit bukan ya..ikut melestarikan budaya bangsa ya
LikeLike
eventnya menarik juga yaa, pengen liat langsung jadinya. dulu saya sempat ke Solo ikut CFDnya aja 😀
(Dian)
LikeLike
Mantaps mbak. Duh jadi kangen CFD, mbak
LikeLike